Kondisi Medis Ambiguitas Kelamin, Aprilia Mendapat Dukungan Dari Para Sahabat

Aprilia Manganang pevoli putri Indonesia

Riaubisa.com, Jakarta - Nama Aprilia Manganang mencuri perhatian pekan ini. Terkait masalah medis, sosok yang dulu eksis sebagai pevoli putri itu kini diumumkan sebagai laki-laki. Para sahabatnya pun menyemangati dan mendukung.

Pekan ini Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral Andika Perkasa menegaskan bahwa Aprilia, yang sebelumnya eksis sebagai pevoli putri di Indonesia, sebetulnya adalah seorang pria dengan kondisi medis hipospadia atau ambiguitas kelamin.

Hal itu merupakan hasil dari pemeriksaan medis lengkap yang sudah dilakukan oleh Aprilia Manganang, dengan bantuan TNI AD, di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Usai pemeriksaan, Aprilia Manganang kemudian juga menjalani operasi korektif.

Jenderal Andika juga memaparkan bahwa setelah Serda Aprilia Manganang pulih dari operasi, langkah berikutnya yang akan dilakukan adalah membantunya melakukan pergantian nama secara legal. Juga akan ada posisi baru di TNI, sesuai dengan statusnya sebagai pria.

Sehubungan dengan itu, para sosok yang juga menjadi sahabat Aprilia Manganang di dunia voli putri pun ikut angkat bicara. Mereka menyemangati Aprilia seraya menepis potensi anggapan negatif dari publik.

"Kaget sih pasti kaget soalnya enggak langsung dari April tahu informasinya. Tahunya dari berita," kata pevoli putri Yolla Yuliana, dalam perbincangan dengan detikSport di tengah pekan.

"Terakhir kami masih video call tapi tak ada pembicaraan ke sana. Makanya kaget. Tapi saya pribadi dukung saja apapun yang baik buat April. Meski banyak juga yang kecewa dan menuduh kebohongan publik karena kondisi dia secara medical itu memang tidak diketahui. Jadi bukan kebohongan publik menurut saya, tapi memang belum terdeksi."

Di dunia voli, Aprilia Manganang langganan masuk timnas putri untuk berbagai event nasional dan internasional. Sepanjang itu pula tak sedikit yang meragukan jenis kelamin sosok kelahiran 27 April 1992 tersebut, salah satunya karena penampilan fisik.

Yolla menduga, hal itu mungkin terus mengusik Aprilia. Seiring berjalannya waktu, dan adanya peluang dapat bantuan, Aprilia Manganang pun kini telah mendapat kejelasan.

"Saya sih mendukung saja. Bukan karena dia setim sama saya, atau pemain voli juga, tapi lebih ke humanity."

Disebutkannya lebih lanjut, Aprilia relatif memiliki sifat tertutup soal gender. "Dia enggak pernah cerita soal itu mungkin karena sensitif juga. Tiap hari digunjang gunjing netizen dan saya sebagai teman dekat juga tak ingin cari tahu. Itu kan privasi."

Dalam dukungannya buat Aprilia Manganang, Yolla pun memberikan pesan berisikan pernyataan bijak buat para netizen. Ia minta publik berempati.

"Ya buat warganet, itu kan kuasa Tuhan. Meskipun mau diapa-apain memang sudah garisannya seperti itu. Jadi mohon dimengerti lagi. Misalnya kita ada di posisi kita sama saja, serba salah juga. Mungkin netizen yang comment itu kecewa karena harapannya ingin cewek dan masih main voli lagi. Cuma kita lihat posisi positif dari April saja. Mungkin dia kariernya cemerlang dengan statusnya yang baru dan sebenarnya buat dia enggak ada rugi dan pengaruhnya," ucap Yolla Yuliana berharap.

Dalam kesempatan berbeda, Berllian Marsheilla yang juga sobat Aprilia di timnas voli putri ikut angkat bicara. Seperti Yolla, Sheilla memberi pernyataan senada berupa dukungan dan penyemangat buat Aprilia.

"Syok ada pasti (saat mendengar kabar) cuma di sisi lain saya dan Aprilia bukan temanan yang setahun dua tahun tapi lebih dari lima tahun, jadi sudah tahu karakter Aprilia bagaimana," kata Berlian dalam bincang-bincang dengan pewarta melalui Zoom.

Ia juga mengungkap seperti apa sosok Aprilia Manganang semasa masih bersama-sama pevoli putri lainnya. Hal itu pula yang bikin Sheilla kurang terima sindiran netizen terhadap situasi Aprilia.

Aprilia itu anaknya sangat sopan. Ketika ganti baju pun, atau mandi bareng, dia selalu memisahkan diri. Jika teman-teman ganti baju, dia akan balik badan. Makanya, saya agak risih ketika netizen mulai bilang, 'Wah Aprilia menang banyak dong, ganti baju sama cewek-cewek'."

Sehubungan dengan itu, Sheilla juga ikut bergembira buat Aprilia Manganang yang kini sudah menentukan identitasnya. Ia pun bangga karena hal itu tidaklah mudah dilakukan.

"Hidupnya April ini betul-betul keras. Dia menutup diri dari kecil sampai sekarang, saya lihat dia di-bully banyak orang, penonton, dan menurut saya itu tak gampang. Jadi saya bersyukur akhirnya Aprilia bisa menentukan dan memilih jati dirinya menjadi laki-laki. Jadi harapannya buat Aprilia, masa depan dia masih panjang dan saya bangga. Dengan kejadian ini kita harus mendukung April dan jangan kita malah menjatuhkannya. Dia sudah memberi dampak positif perjuangan dan prestasinya."

Amalia Fajrina Nabila, pevoli putri lain, ikut bicara mengenai seperti apa Aprilia Manganang yang pernah menjadi rekan satu timnya, secara khusus dalam situasi di ruang ganti. Pernyataannya serupa dengan ucapan Sheila.

"Kalau kak April (Aprilia Manganang) sebagai person, walau dia lebih tua dari saya di proliga maupun pelatnas, attitude-nya bagus dan baik. Beberapa kali saya sebagai kapten, tapi dia cukup menghargai saya walau dia lebih tua," kata Amalia kepada detikSport.

"Sikapnya (yang lain) kepada kami yang saya rasakan dari kak April, dia membatasi ruang gerak bareng-bareng sama kami. Kayak misalnya saat mau latihan dia pasti sudah siap duluan. Lalu mandi enggak bareng, walau kita sama-sama di mess. Tapi ada beberapa momen ada ganti baju bareng. Karena kalau tanding di luar negeri kan berbeda ya. Momen-momennya bersama terus. Tapi lebih sering dia sudah siap lebih dulu," dia menjelaskan.
 

Tags :Olahraga