Kasus Covid-19 Meningkat, Bupati Meranti Intruksikan OPD Perketat Penerapan Prokes

RAPAT - Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH, menggelar rapat kepada jajaran OPD terkait untuk memperketat pengawasan dan penerapan Protokol Kesehatan | Riaubisa.com2021

Riaubisa.com, Meranti - Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH, mengintruksikan kepada Dinas dan jajaran OPD terkait untuk memperketat pengawasan dan penerapan Protokol Kesehatan secara konsisten.

Intruksi itu menyusul adanya peningkatan 30 kasus Covid-19 dalam 2 minggu terakhir di Provinsi Riau termasuk Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Saya ingin peningkatan kasus Covid-19 ini disikapi sangat serius, perketat pengawasan dan penerapan protokol kesehatan secara konsisten ditengah masyarakat," Kata Adil, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Covid-19 bersama OPD terkait di kediaman Bupati, Rabu (10/3/2021).

Bahkan katanya, ada warga yang terdeteksi positif Covid-19 justru membandel dan tidak mau di isolasi sehingga menyebabkan terjadinya Transmisi Lokal atau penularan dari orang ke orang.

Untuk kasus ini, Bupati menegaskan, setiap pasien yang terdeteksi Positif Covid-19 harus di isolasi di Rumah Sakit ataupun di BLK tanpa terkecuali.

"Semua yang terpapar Covid-19 harus di isolasi, tidak ada yang isolasi mandiri di rumah karena dapat memicu terjadinya transmisi lokal. Satgas Covid-19 harus tegas," pinta Adil.

Selain itu katanya lagi, pengawasan keluar masuk penumpang di Pelabuhan Tj Harapan sudah terlihat sedikit longgar. Jika sebelumnya dilakukan pengecekan suhu tubuh serta penerapan protokol kesehatan dan pendataan identitas penumpang, kini hanya dilakukan pengecekan suhu tubuh tanpa pengecekan.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Meranti, Dr Misri, menyebutkan, dari data yang ada di pihaknya, jumlah penambahan kasus Covid-19 di Riau sebanyak 109 orang, khusus di Meranti Per 10 Maret terdapat 30 kasus positif, dengan rincian 17 pasien dirawat di RSUD Meranti, sementara 13 orang dalam kondisi OTG di isolasi di BLK Dinas Sosial.

"Peningkatan kasus dipicu oleh kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk mematuhi Prokol Kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan)," kata dia.