Ahok Larang Truk Industri Gunakan Solar Subsidi

Antrean panjang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Pekanbaru (Foto: Humas Pemprov Riau/DFZ)

Riaubisa.com, Pekanbaru - Bahan Bakar Minyak jenis solar mengalami kelangkaan di Riau. Sejumlah masyarakat yang kesal karena mengalami antrian berjam-jam mencurigai adanya penyimpangan dalam penyaluran BBM Subsidi tersebut.

Karena itu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melarang truk industri menggunakan solar subsidi yang selama ini disinyalir kerap terjadi.

Ahok memastikan bahwa stok solar aman. Dia menyebutkan, per 7 Maret 2022 kemarin, ketahanan stok solar nasional  dipastikan aman hingga 22 hari ke depan. 

"Pertamina berkomitmen menyalurkan solar subsidi sesuai kuota yang ditetapkan mengacu kepada SK BPH Migas No. 04/2020. Kuota ini ditetapkan dari level provinsi hingga ke lembaga penyalur atau SPBU," kata Ahok saat dikonfirmasi media, pada Selasa (8/3/2022) kemarin.

Ahok menegaskan, Pertamina bersama pemerintah melalui BPH migas terus melakukan sosialisasi terhadap penggunaan solar subsidi agar tepat sasaran. 

Ahok juga kembali menekankan bahwa berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014, disebutkan bahwa truk industri tambang dan perkebunan tidak dibenarkan untuk menggunakan solar subsidi.

"Truk industri tambang dan perkebunan agar membeli solar non subsidi. Pertamina pastikan stok produk subtitusi solar non subsidi tersedia di SPBU," tegas Ahok. 

Dia juga memperingatkan agar tidak ada yang bermain dalam penyaluran solar subsidi ini. Dia meminta masyarakat agar melaporkan apabila ditemukan adanya penyalahgunaan dalam penyaluran solar subsidi tersebut. 

"Jika ada indikasi penyalahgunaan penyaluran solar subsidi, laporkan ke aparat berwenang. Jika kesalahan di SPBU, Pertamina juga akan melakukan penindakan," tegasnya.

Antrean panjang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Pekanbaru. Puluhan kendaraan roda empat atau lebih tampak panjang antrean untuk mengisi bahan bakar jenis solar.

Berdasarkan pantauan di Kota Pekanbaru. Antrean terjadi di SPBU Jalan HR Soebrantas, tepatnya yang berada di depan Pasar Selasa. Antrean tersebut bahkan sudah terjadi sejak pagi hari tadi. Tak hanya itu, SPBU di jalan Arifin Ahmad juga mengalami antrean yang mengular sampai ke jalan.

"Sudah dari tadi pagi antre panjang. Kami heran juga, katanya jatah solar untuk Riau berlebih, kok malah langka. Kemana Pertamina menjualnya," kata seorang Ahmad, salah satu sopir truck yang ikut antrean di SPBU Pekanbaru, Selasa (8/3). 

Antrean panjang tersebut bahkan hingga ke badan jalan. Kondisi ini menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi. Apalagi kondisi jalan yang tengah ramai mengingat hari ini merupakan jadwal pasar tersebut buka. 

Selain itu, antrean juga terpantau terjadi di SPBU Jalan SM Amin. Terlihat puluhan truk serta kendaraan pribadi yang menggunakan bahan bakar solar juga antre untuk mengisi bahan bakar. Antrean juga menjalar hingga ke badan jalan. 

Petugas SPBU mengaku kondisi antrean pengisian bahan bakar solar tersebut memang kerap terjadi. "Tiap hari antre yang ngisi solar," kata dia. 

Kondisi antrean solar ini juga dikeluhkan oleh para pengemudi truk. Seperti diungkapkan Dony (46). Pengemudi mobil pikap itu mengaku lelah saat harus mengantre panjang untuk mengisi bahan bakar. 

"Semua SPBU kayak gini sekarang. Antrean panjang terus tiap hari. Kadang capek juga, tapi mau gimana lagi, dari pada kehabisan mending antre gini lah," ujarnya. (*)