Manfaat Limbah Kopi untuk Perawatan Kulit hingga Pupuk Kompos

Ilustrasi kopi/Foto: Sutterstock

Riaubisa.com, Jakarta - Limbah kopi dianggap sebagai bahan sisa, namun jika dikelola dengan baik, banyak manfaat dan kegunaannya dalam kehidupan. Banyak petani belum memanfaatkan limbah kopi secara optimal.

Limbah kopi dapat dimanfaatkan menjadi sumber daya yang memiliki nilai ekonomi.

Pendiri Catur Coffee Company dan So So Good Coffee Company, serta perwakilan Indonesia di Kejuaraan Barista Dunia Mikael Jasin menyatakan komitmennya untuk melindungi sumber daya alam yang terkena dampak produksi kopi.

Mikael dan timnya berkomitmen untuk melaksanakan program pengelolaan limbah industri kopi dari hulu hingga hilir.

“Menurut saya, limbah kopi merupakan salah satu agen perubahan yang dapat memberikan dampak bagi industri kopi dan industri lainnya di Indonesia, salah satunya dengan menerapkan ekonomi sirkular,” kata Mikael dalam keterangan resmi, Sabtu (15/1/2022) dilansir kompas.com

“Saya berharap dengan penerapan pengelolaan limbah kopi yang saat ini sedang digarap, dapat mendorong para pelaku industri kopi lainnya di Indonesia untuk mengoptimalkan kegunaan biji kopi," jelasnya.

Pada awal Januari 2022, Catur Coffee Company bermitra dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) untuk mengembangkan program pemberdayaan petani kopi dan kakao untuk meningkatkan kualitas kopi dan pengelolaan limbah dari proses pertanian dan pasca panen.

Catur Coffee Company dan So So Good Coffee Company akan membantu petani kopi dan kakao untuk mengaplikasikan starter khusus untuk fermentasi dan pengelolaan limbah menggunakan metode mycoremediation, yang dimaksudkan untuk mengolah limbah cair dari tempat pencucian kopi.

Berikut ini manfaat limbah kopi yang bisa diubah menjadi bahan bermanfaat:

Kompos

Petani juga akan mendaur ulang kulit ceri kopi untuk diolah menjadi kompos untuk kebun kopi.

Ke depannya, Catur Coffee Company dan So So Good Coffee Company juga berencana mengolah kulit buah ceri kopi untuk menghasilkan asam suksinat.

Untuk limbah ampas kopi basah yang sudah digunakan, Mikael berencana mengolahnya menjadi kompos yang berguna untuk menyuburkan tanaman agar subur.

Bahan perawatan kulit

Asam suksinat memiliki sejumlah sifat yang menjadikannya bahan utama dalam perawatan kulit.

Kandungan asam ini juga telah terbukti memiliki sifat antioksidan yang signifikan, sehingga dapat melawan kerusakan sel akibat polusi dan paparan sinar UV serta dapat mengangkat sel kulit mati.

Tidak hanya Succinic Acid, bentuk lain dari produk daur ulang limbah kopi adalah tepung Cascara yang dibuat dari sekam kopi yang dikumpulkan setelah biji kopi dikeluarkan dari buahnya, dikeringkan di bawah sinar matahari dan kemudian digiling. Ini mengandung nutrisi tinggi dan kafein.

Selain itu, Mikael juga menggunakan gelas kertas sebagai wadah yang digunakan untuk menyajikan kopi.

Penggunaan gelas berbahan dasar kertas daur ulang merupakan komitmen yang dilakukan oleh Mikael dan tim untuk menerapkan aspek ramah lingkungan dalam usahanya.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian RI, Indonesia memproduksi 765.415 ton kopi pada tahun 2021. Dengan jumlah produksi sebesar itu, industri kopi tentunya menghasilkan ratusan ribu ton ampas kopi bekas setiap tahunnya.

Banyak dari limbah ini berakhir di tempat pembuangan sampah dan mengeluarkan gas rumah kaca yang berbahaya, termasuk metana.
Dengan adanya pengelolaan limbah kopi dapat membantu mengurangi pembuangan limbah organik.

“Selain menikmati cita rasa kopi, para pelaku kopi juga harus memperhatikan lingkungan agar kopi dapat terus tumbuh dengan baik secara berkelanjutan,” tutur Mikael.

Mikael berharap penerapan pengelolaan limbah kopi yang telah dilakukannya bersama Catur Coffee Company dan So So Good Coffee Company dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan banyaknya sumber daya bermanfaat yang dapat diciptakan dari limbah kopi, dan pada akhirnya tindakan tersebut dapat diikuti oleh banyak orang. ***