Lahan terbakar di Riau Januari-13 Februari capai 55,71 hektare

Petugas TNI dan Polri saat memadamkan karhutla di wilayah Kabupaten Bengkalis, Riau / Foto : suara

Riaubisa.com, Provinsi Riau - Luas lahan terbakar di Provinsi Riau periode 1 Januari - 13 Februari 2021 mencapai 55,71 hektare dengan 45 titik panas berasal dari beberapa kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, Bengkalis, Rokan Hilir (Rohil), dan Kota Dumai.

"Berdasarkan data kasus karhutla tersebut di Kabupaten Siak luas lahan terbakar sebanyak 33 hektare, Kabupaten Bengkalis 17,7 hektare, Kabupaten Rohil lima hektare dan Kota Dumai seluas 0,01 hektare," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Senin.

Dia mengatakan, dibandingkan dengan data tahun 2020 terjadi penurunan kasus karhutla di Riau, tercatat berdasarkan data yang dihimpun oleh BPBD Riau, untuk perbandingan luas lahan terbakar per 1-13 Februari 2020 mencapai 284,57 hektare yang tersebar pada sejumlah kabupaten/kota.

Ia menyebutkan berdasarkan data 2020 itu di antaranya lahan terbakar di Kabupaten Rohil seluas 1,25 hektare, di Kota Dumai 32,35 hektare, di Kabupaten Bengkalis 65,9 hektare, di Kepulauan Meranti 8,5 hektare.

Selanjutnya di Kabupaten Siak 98,47 hektare, di Kota Pekanbaru tiga hektare, di Kabupaten Kampar 2,5 hektare, di Kabupaten Pelalawan 5 hektare, di Kabupaten Inhu 21,5 hektare, dan Kabupaten Inhil 46,1 hektare.

"Per 1-13 Februari 2020 ada dua Kabupaten yang nihil lahan terbakar yaitu di Rohul dan Kuansing, memang terjadi penurunan kasus karhutla per periode tersebut di Riau," katanya dikutip dari antara

Edwar menjelaskan perbandingan titik panas  Satelit Lapan Terra-aqua 1-13 Februari 2020 tercatat sebanyak 60 titik yang terdapat di Dumai lima titik api, di Bengkalis 27, Kepulauan Meranti empat, Siak 11 titik Pelalawan tujuh dan Inhil enam.

Sedangkan untuk tahun ini atau per 1 Januari - 13 Februari 2021 jumlah titik panas sebanyak 45 titik, berasal di Rohul satu titik, di Rohil satu titik, di Dumai empat titik, di Kabupaten Bengkalis sebanyak 10 titik, di Kabupaten Kepulauan Meranti tiga titik, di Kabupaten Siak empat titik, di Kabupaten Kampar tiga titik, di Kabupaten Pelalawan sebanyak 12 titik.

"Selain itu tercatat titik hotspot di Inhu sebanyak satu titik dan Inhil enam titik," katanya.

Mencermati kondisi ini, katanya, seluruh pihak diminta untuk tetap mengoptimalkan kebijakan strategis penanganan karhutla pada tahun 2021 sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya Karhutla di Riau.

"Kami juga menyarankan untuk mengaktifkan kembali posko-posko karhutla di tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota," katanya.