Gas Menguap Disertai Gemuruh, Lobang Lumpur Tenayan Sudah Menganga 6 Meter


Riaubisa.com, Pekanbaru - Kondisi lobang bekas pengeboran sumber air bercampur gas dan bebatuan kecil di areal Pondok Pesantren Al Ihsan, Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Minggu (7/2/2021) sore, tidak menunjukkan kondisi membaik.

Dari pantauan riaubisa.com, gas terlihat menguap dan di dalam lobang terdengar suara gemuruh disertai material muntahan bebatuan kecil. Kondisi lobang sumur juga sudah menganga dan makin membesar dengan lebar 6 meter.

Seorang petugas dari PT Energi Mega Persada (EMP) Kalila, ditemani petugas dari Polsek Tenayan Raya, tengah mendeteksi kandungan gas di lobang lumpur tersebut dengan alat detektor gas dengan jarak 15 meter dari lubang.

"Kondisi gas CO, H2S dan CH4 masih nihil. Untuk kandungan oksigen masih normal. Kalau H2S atau Hidrogen Sulfida ini naik berarti beracun. Kita akan cek terus karena arah angin berubah-ubah," ucap petugas itu saat berbincang dengan riaubisa.com

Seperti diketahui, H2S (Hidrogen Sulfida) adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk sedangkan CH4 (Metana) merupakan gas yang mudah menyulut api dan beracun serta mampu menipiskan oksigen.

Tim Tagana Pekanbaru, TNI, Polisi, BPBD dan Dinas ESDM Riau, terpantau berjaga di tenda posko penjagaan. Saat jam menunjukkan pukul 13.00 WIB, rombongan dari luar daerah Pekanbaru, berbondong-bondong masuk ke areal membawa anak.

Petugas BPBD Pekanbaru yang melihat langsung menghardik dari kejauhan dan seketika warga sipil tersebut keluar. "Eh jangan masuk. Berbahaya disitu," cetusnya

Sementara itu, petugas tim Tagana Pekanbaru, Heri, saat berbincang di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya ditugaskan menjaga bekas pengeboran sumur yang mengeluarkan gas dan muntahan lumpur tersebut sampai hari ke enam atau Selasa (9/2/2021).

Termasuk nantinya, penimbunan lobang bekas sumur juga bakal ditimbun dengan melihat tanda-tanda aktivitas sumur saat ini.

"Kalau kondisinya udah tenang baru lobangnya ditimbun dengan lumpur berat. Kalau sekarang ditimbun gasnya masih ada, pasti dimuntahkan lagi," kata dia lagi.

Sebagaimana diberitakan, semburan itu berawal dari pengeboran sumur milik Pesantren Al Ikhsan di jalan Abdurrahman, masuk dari Jalan Badak, dekat Kantor Wali Kota Pekanbaru, pada Kamis (4/2/2021). Namun saat pengeboran mencapai 115 meter, tiba-tiba keluar gas sekitar pukul 13.30 Wib. 

Kemudian, sang penggali Ramadhan meninggalkan pekerjaannya karena khawatir berbahaya. Malam harinya, sekitar pukul 20.00 Wib, warga sekitar mendengar ledakan keras. Ternyata aliran lumpur keluar dari dalam lobang tersebut. Ledakan itu mengakibatkan batu-batu dari dalam tanah berterbangan.