Selain Obat Sirup, Ada Hal Lain yang Sebabkan Gagal Ginjal Akut

Iustrasi ginjal. Foto: Getty Images/iStockphoto/Marcela Ruth Romero

Riaubisa.com, Jakarta - Penyakit gangguan gagal ginjal akut disinyalir terjadi karena produk obat yang mengandung zat kimia berbahaya etilen glikol. Efeknya, anak yang mengonsumsi obat sirup dengan kandungan zat tersebut akan mengalami gagal ginjal.

Lantas, apakah zat tersebut hanya ditemukan pada obat jenis sirup? Bagaimana dengan makanan, kosmetik, hingga obat-obatan tradisional?

Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan pihaknya juga tengah menelusuri cemaran etilen glikol pada produk lain. Produk lain itu mencakup obat tradisional cair hingga suplemen.

Kemungkinan cemaran itu memang ada, hanya saja pihaknya masih melakukan penelusuran untuk melengkapi data.

"Kami sedang lengkapi dulu data-datanya. Kemungkinan di obat tradisional dan suplemen cair. Tapi sedang dilengkapi dulu datanya, sementara belum fix," kata Penny dalam konferensi pers secara daring, Kamis (27/10) dilansir CNN

Bahkan kata Penny tidak menutup kemungkinan cairan berbahaya ini juga terdapat di produk kosmetik hingga makanan. Oleh karena itu pihaknya terus melakukan pemeriksaan dan akan segera menghentikan penyebaran produk jika terbukti berbahaya.

"Kemungkinan di kosmetik juga ada Sekarang kami sedang meminta kedeputian memeriksa. Kalau ada yang berbahaya akan kami hentikan juga," kata dia.

Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril juga sempat menyinggung kemungkinan adanya penyebab lain penyakit gangguan ginjal akut. Penyebab itu bisa saja berasal dari minuman hingga makanan kemasan.

Oleh karena itu, dia mengimbau para orang tua agar berhati-hati dalam memberi makanan dan minuman jenis kemasan kepada putra putri mereka.

"Bahwa kemungkinan makanan minuman kemasan memiliki risiko tinggi bila dikonsumsi tanpa tahu isinya apa. Sehingga memang perlu hati-hati, kita sarankan bpom juga tindak lanjuti makanan dan minuman yang dikonsumsi balita," kata dia saat konferensi pers daring, Rabu (26/10). (*)