Antisipasi Inflasi Jelang Ramadan, BI Gandeng 150 Mubalig untuk Sosialisasi Belanja Hemat dan Bijak

Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau adakan pelatihan bagi 150 mubalig tentang perilaku belanja hemat dan bijak, Jumat (9/4/2021)/foto: mcr

Riaubisa.com, Pekanbaru - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau turut menggandeng 150 penceramah atau mubalig di wilayah "Bumi Lancang Kuning" dalam upaya mengantisipasi terjadinya inflasi menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1442 H.

Dimana dalam upaya mencegah inflasi, BI memberikan pelatihan kepada 150 mubalig tentang perilaku belanja hemat dan bijak kepada masyarakat. Hal ini juga mengingat menjelang Ramadan kerap dijumpai gejolak harga bahan kebutuhan pokok di pasar lantaran adanya permintaan meningkat. 

"Hari ini Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau menggelar kegiatan training of trainer (ToT) atau pelatihan bagi 150 pelatih yaitu mubaligh di wilayah Riau, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ," kata Asisten Direktur dan Kepala Tim Implementasi Kajian Ekonomi Keuangan Daerah BI KPw Riau, Adhi Nugroho yang didampingi oleh Fadel Muhammad, Analis BI Riau, di Pekanbaru, Jumat (9/4/2021).

Dikatakan Adhi, dalam pelatihan yang digelar, BI menghadirkan pemateri Prof. Dr. Akbarizan, yang akan berceramah tentang belanja hemat bagi masyarakat. Materi tersebut, nantinya dapat disampaikan oleh para mubalig saat ceramah di masjid-masjid.

Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut para mubaligh juga diberikan penjelasan tentang wakaf uang dari sisi ilmu fiqih. Diantaranya, tentang dasar-dasar wakaf menurut Al-Quran, jenis-jenis wakaf, pengelolaan wakaf dan lain-lain. 

"Tidak hanya sebatas mendorong gerakan wakaf uang tapi juga mengajak masyarakat berbelanja dengan bijak selama Ramadan dalam upaya menjaga inflasi tetap rendah dan stabil,"  katanya.

Menurut dia, peran para mubalig di kalangan masyarakat sangat penting, lewat dakwah, BI berharap nantinya pesan yang disampaikan akan bisa terkomunikasikan dengan baik.
  
Momentum Ramadan juga dirasa sangat pas untuk mendukung kegiatan ini, secara bertahap kegiatan ini akan dimulai dan nantinya akan dilaunching secara resmi diperkirakan pada Agustus 2021.

"Nantinya tiap mubalig akan mendapatkan kode QRIS, untuk mendukung gerakan wakaf uang tersebut.  Jadi masyarakat bisa membayarkan dengan sistem digital melalui QRIS. Sedangkan dalam penyaluran wakaf, BI juga menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga pengumpul infak, zakat, dan wakaf yang resmi seperti Badan Wakaf Indonesia, Dompet Dhuafa dan lainnya,"  tutup Adhi.