DPRD Pekanbaru Gelar Paripurna Penyampaian Pidato Walikota Tentang LKPj Tahun Anggaran 2020

SERAH TERIMA - Pemko Pekanbaru melalui Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, menyerahkan draft LKPj Tahun Anggaran 2020 Kepada Ketua DPRD Pekanbaru, Hamdani MS | Riaubisa.com2021

Riaubisa.com, Pekanbaru - Pemko Pekanbaru menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) yang mengalami penurunan secara drastis dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Penyampaian itu disebutkan oleh Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, saat menyampaikan pidato paripurna LKPj Tahun Anggaran 2020 di ruangan paripurna di DPRD Pekanbaru, Senin (29/3/2021).

Menurut Ayat, penurunan tersebut disebabkan oleh wabah Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia termasuk Kota Pekanbaru, sehingga banyak dilakukan refocusing anggaran dalam pemulihan ekonomi.

"Gambaran ekonomi mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi yang awalnya 6,01 persen menjadi 4,00 persen. Yang paling minim adalah PAD yang ditargetkan Rp 1,2 triliun hanya tercapai Rp 600 miliar," kata Ayat, kepada wartawan, usai menggelar paripurna.

Penurunan yang sangat luar biasa ini katanya, menyebabkan seluruh sektor kegiatan di instansi OPD Pemko menjadi terhambat. Hal ini dikarenakan sektor bidang jasa sebagai penyumbang pajak terbesar banyak yang gulung tikar.

"Makanya kegiatan fisik tidak bisa terealisasi dengan maksimal. Sekali lagi, ini karena suasana Pandemi sehingga kegiatan banyak tidak tercapai," paparnya.

Tidak hanya ekonomi, kegiatan lain seperti Pendidikan dan infrastruktur banyak dialihkan guna memperkuat perekonomian yang menurun akibat pandemi Covid-19.

"Untuk kegiatan fisik perbaikan jalan yang awalnya dianggarkan Rp 4-5 miliar, karena refocusing tinggal Rp 1 miliar. Dan itupun tidak bisa dilakukan sepenuhnya," jelasnya.

Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani MS, menyebutkan, laporan LKPj dalam sektor PAD ini turut menjadi perhatian dari pihaknya. Sebagai mitra dari Pemko, kedepan dia akan memberikan masukan mengenai penyusunan APBD di tahun anggaran 2022 nantinya.

"Laporan PAD tahun 2020 hanya tercapai sekitar 54 persen dari target ke realisasi berbanding jauh. Tahun 2022 nanti akan kita lakukan penyusunan target-target PAD. Karena target PAD ini terkait dengan realisasi APBD. Kalau dibuat target terlalu tinggi, realisasinya tidak sesuai," pungkasnya.***