Gubernur Syamsuar Hadiri Gebyar Makan Durian Bantan di Bengkalis

Gubri Syamsuar dan Wabup Bengkalis Bagus Santoso saat makan durian bantan, Minggu (26/06/22).

Riaubisa.com, Bengkalis - Gubernur Riau Syamsuar berserta rombongan dan  masyarakat sangat antusias menikmati agenda Gebyar Makan Durian Bantan tahun 2022 di Desa Berancah, Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, Minggu (26/06/22).

Pada kata sambutannya, Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso mengatakan agenda ini merupakan tahun pertama yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk menarik minat wisatawan datang ke Provinsi Riau terutama Pulau Bengkalis.

“Kami selaku Pemerintah Daerah sangat mendukung kegiatan ini dan berharap dapat menjadi salah satu agenda tahunan sebagai wisata kuliner yang dapat menarik wisatawan ke Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis,” katanya.

“Karena di Pulau Bengkalis ramainya disaat tiga musim ini, musim hari raya, musim durian, dan musim hari jadi Kabupaten Bengkalis, hal itu yang akan membuat masyarakat berkumpul ke Bengkalis,” lanjutnya.

Ia menambahkan, agenda tersebut bisa menjadi daya tarik wisata karena bisa memperkenalkan rasa durian lokal yang sangat memiliki ciri khas tersendiri dan belum lagi ada olahan seperti lempuk durian.

Ia menjelaskan, dengan adanya komitmen bersama nantinya pelaksanaan ini  bisa berjalan lancar dan Desa Bantan akan menjadi desa percontohan untuk daerah lainnya.

“Agar gebyar makan durian ini terlaksana setiap tahunnya, kita bersama-sama berkomitmen supaya kegiatan bisa berjalan lancar dan nantinya bisa diikuti oleh desa lainnya,” jelasnya.

Wabup Bengkalis Bagus berharap, bahwa akan mendorong pendapatan masyarakat dan meningkatkan pelaku UMKM dalam memanfaatkan durian tersebut.

Sementara itu, Gubri Syamsuar mengungkapkan desa Bantan bisa saja menjadi desa wisata yang memiliki identik tersendiri seperti Kampung Patin yang terdapat di Desa Koto Masjid Kampar. Untuk itu, menurut Gubri desa tersebut bisa menjadi Kampung Durian jika masyarakatnya bisa memanfaatkan dengan baik.

“Desa ini bisa menjadi desa wisata asalkan memiliki identik tersendiri didaerah tersebut, seperti contohnya salah satu desa yang ada di Kabupaten Kampar yaitu kampung patin, kenapa dibilang kampung patin karna setiap warganya  membudidayakan ikan patin dan melakukan pengolahan makanan patin. oleh karna itu lah jika desa ini ingin menjadi kampung durian silahkan setiap masyarakatnya lakukan penanaman durian,” ungkapnya.

“Atau jika tidak memiliki lahan, jual hasil olahan dari durian tersebut misalnya seperti lempuk durian,” lanjutnya.

Ia berpesan, nantinya Desa Bantan akan bisa terpilih menjadi desa wisata Kampung Durian dari Kemenparekraf Republik Indonesia dan akan mampu semakin maju perekenomian masyarakatnya

“Sehingga nanti desa ini bisa masuk sebagai kategori desa wisata berkelanjutan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno. Sehingga nantinya desa ini makin maju ekonominya dengan memiliki ciri khas kampung durian,” tutupnya.

Selanjutnya, Gubri Syamsuar dan Pemprov Riau menyerahkan bantuan berupa alat mesin pertanian (Alsintan), bibit durian 3.000 batang serta sarana produksi untuk 3 gapoktan dan bantuan bahan sarana pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman durian.

 

Setelah itu, Gubernur Syamsuar dan Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso mencoba inovasi alat pembuka durian dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau.

Di kesempatan yang sama, menurut Eko warga yang berasal dari Kota Pekanbaru ini, rasa durian yang ada di Desa Bantan Bengkalis tersebut berbeda dengan yang pernah dicobanya, ia pun berharap bahwa kegiatan ini bisa diadakan dari tahun ke tahun.

“Kami datang berempat dari Pekanbaru, dan kami rela loh ya datang kesini untuk mencobakan durian yang memiliki rasa yang unik, dan semoga tahun depan ada lagi dong biar kita bisa menikmati ke unikan durian lokal,” singkatnya.