6 Kebiasaan Sarapan yang Buruk, Sebabkan Penuaan Dini

Riaubisa.com - Berusaha terlihat awet muda dan mencapai umur panjang mungkin merupakan dua hal yang didambakan oleh banyak orang.

Salah satu cara yang kerap dipakai untuk mewujudkan harapan itu adalah dengan memilih menu makanan yang sehat, termasuk menu sarapan.

Sarapan menjadi hal yang amat penting karena menjadi waktu maka pertama di awal hari.

Ahli gizi Roxana Ehsani mengatakan, sarapan memberi kita kesempatan untuk mencapai target harian dalam konsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya akan serat dan kandungan antioksidan.

Jurubicara New York State Academy of Nutrition and Diabetics Jonathan Valdez, juga mengatakan hal yang sama.

Valdez menyebut, sarapan bukan hanya akan memberi asupan protein, namun juga kandungan lain yang dapat membuat terlihat lebih awet muda.

“Dengan vitamin A, protein pembuat kolagen, vitamin C, dan antioksidan lainnya, sarapan tidak hanya membuat kita merasa lebih muda, namun energik,” ujar Valdez.

Untuk itu, selain tidak boleh melewatkan sarapan, kita pun harus menerapkan kebiasaan sarapan yang baik demi menunda penuaan.

Berikut ini adalah enam kebiasaan sarapan yang buruk sehingga harus dihindari karena dapat mempercepat proses penuaan.

• Meminum kopi dengan pemanis

Meminum kopi berkalori tinggi dengan pemanis seperti latte atau minuman frozen blended coffee di pagi hari memang dapat memberi kita kalori, berkat susu, sirup, dan pemanis lainnya.

Namun, kalori tersebut tidak akan memberi kita pelepasan energi yang stabil seperti kalori yang didapatkan dari makanan seimbang.

"Anda mungkin akan mengalami sugar rush (sangat aktif dan bersememangat setelah konsumsi makanan manis) dari kafein dan pemanis itu."

"Namun tanpa memakan asupan lain, tingkat energi akan kembali turun,” ujar Ehsani.

Untuk itu, dia menyarankan agar kita memilih kopi yang lebih ringan dan mengonsumsi makanan lain selain kopi saat sarapan.

• Memakan daging yang diproses dengan nitrat

Daging untuk sarapan seperti sosis memang enak, tapi tidak baik sebagai makanan anti-penuaan.

Menurut Valdez, meski kita tetap bisa mengonsumsi daging-daging ini, ingatlah sosis rendah serat namun tinggi lemak jenuh.

Makanan semacam ini mengandung nitrat yang bisa menyebabkan stres pada tubuh yang menyebabkan penuaan dini jika dibiarkan.

Jadi, batasi konsumsinya.

• Tak menyantap makanan kaya antioksidan

Jika piring sarapan terlihat “polos,” kemungkinan kita kekurangan asupan vitamin dan nutrisi dari makanan segar, seperti sayuran dan buah.

"Tidak menambahkan warna pada piring sarapan, seperti tidak memaukkan sayuran atau buah ke piring artinya Anda kehilangan kesempatan untuk mendapat antoksidan yang berguna untuk mencegah penyakit dan memperpanjang usia,” ujar Ehsani.

Untuk itu, Ehsani menyarankan agar kita memasukkan beberapa sayuran, seperti daun bayam dan tomat ke dalam makanan seperti sandwich telur.

Lalu jika lebih menyukai makanan manis seperti waffle, yogurt, atau smoothie, kita bisa menambahkan berbagai irisan buah ke dalamnya.

• Kurang minum air putih

Hidrasi tidak hanya akan membuat kulit kita kenyal, tetapi juga menyebarkan nutrisi ke seluruh tubuh.

"Targetkan untuk minum 6-8 gelas air setiap harinya, dan pastikan urin hanya memiliki warna kuning tipis,” saran Valdez.

• Melewatkan sarapan

"Sering melakukan ini tidak akan membantu dalam memperpanjang usia atau menunda penuaan."

"Beberapa studi bahkan menemukan bahwa orang-orang yang selalu sarapan justru lebih sehat dan mendapat asupan serat lebih banyak dibanding yang melewatkannya,” kata Ehsani.

Jadi jika tidak sempat sarapan, sebaiknya kita tetap memakan makanan yang lebih ringan, seperti pisang atau segenggam kenari.

Lalu, jika merasa malas sarapan karena merasa kenyang, ada kemungkinan kita makan terlalu banyak di malam harinya.

 

“Mungkin solusinya adalah mengurangi porsi makan malam,” ujar Ehsani.

Ehsani juga menambahkan, sarapan dapat mencegah makan berlebihan pada siang hari yang dapat berpengaruh buruk pada kesehatan dan usia seseorang.

• Sarapan dengan menu makanan cepat saji

Sarapan dengan menu dari restoran makanan cepat saji seperti sandwich bacon dan telur sebenarnya bukan opsi yang sehat.

"Sandwich sarapan dan menu kombo itu memiliki kadar lemak total, lemak jenuh, dan garam yang tidak sehat,” kata Ehsani.

Perlu diketahui, menyantap makanan yang memiliki kadar lemak total, lemak jenuh, dan garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit.

Penyakit yang mungkin muncul biasanya berkaitan dengan jantung, seperti tekanan darah dan kolesterol tinggi yang merusak kesehatan.

Untuk itu, Ehsani menyarankan agar kita membuat sandwich sarapan sendiri dengan menggunakan english muffin dari gandum, dan mengisinya dengan telur serta sayuran segar. (*)