Polisi Amankan Otak Penggerak Massa di Desa Terantang Kampar

Riaubisa.com, Pekanbaru - Update terbaru konflik yang terjadi di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Polres Kampar telah mengamankan satu orang, yang diduga sebagai otak pelaku kerusuhan.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, per hari ini sudah 18 orang yang diamankan, namun hanya 17 pelaku ditetapkan sebagai tersangka.

"Satu lagi berstatus saksi," jelas Sunarto, Selasa (21/6/2022).

Informasi lainnya sebut Sunarto, salah satu dari 17 orang tersebut merupakan otak pelaku berinisial AL.
 
Selain itu, sejauh ini Polres Kampar juga telah meminta keterangan sebanyak 21 saksi yang ada di lokasi.

"Hasil pendalaman paska kejadian, AL diketahui merupakan otak pelaku dalam kerusuhan berdarah ini," ujar Sunarto.

Terkait perkembangan, penyidik Polres Kampar, lanjut Sunarto sampai saat ini terus mendalami keterlibatan pihak lainnya.

"Penyidik saat ini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap seluruh tersangka. Untuk mengetahui siapa yang mengajak mereka dan memerintahkan melakukan penganiayaan," kata Sunarto.

Lebih jauh kata Sunarto, untuk pria inisial AL yang diamankan disebut-sebut merupakan orang yang menggerakkan massa untuk melakukan kerusuhan yang diduga terkait  kepengurusan di KUD Iyo Basamo.

Selain itu, beredar juga pengakuan para korban, bahwa pelaku yang datang membuat kerusuhan adalah suruhan  Hermayalis, sebelumnya Ketua KUD Iyo Basamo.

"Kita masih mendalami informasi itu dengan melakukan pemeriksaan intensif terhadap para tersangka," beber Sunarto.

Menurutnya, pemeriksaan itu berkemungkinan akan mengarah diketahuinya siapa oknum yang menyuruh para pelaku berbuat anarkis.

Untuk diketahui bentrokan ini diawali kedatangan  sekelompok orang tidak dikenal (OTK) yang sengaja melakukan penyerangan terhadap para petani kelapa sawit yang tergabung dalam Koperasi Iyo Basamo di Desa Terantang, Ahad (19/6/2022) sore.

Akibat perbuatan anarkis para pelaku, diketahui seorang anak kecil turut menjadi korban. Hal ini terlihat dari sebaran video yang memperlihatkan seorang pria saat menggendong korban.

Momen lainnya, tampak seorang pria berpakaian serba hitam sedang menenteng senjata tajam. Sementara itu, dibelakangnya terlihat seorang anak perempuan menangis dan merintih kesakitan sambil memegang kepalanya akibat terkena lemparan batu.

Salah satu korban bernama Sri menjelaskan, bentrokan itu diawali kedatangan sekelompok OTK yang memaksa masuk ke dalam kebun sawit di Desa Terantang, dengan membawa senjata tajam.

"Mereka datang hendak masuk ke kebun dan kami hadang. Sehingga mereka yang datang membawa senjata tajam seperti parang, samurai, hingga senjata tumpul menjadi brutal," ungkap Sri.

Menurut Sri, maksud kedatangan para pelaku tersebut karena ingin mengusir petani di lahan ulayat Desa Terantang. 

"Aksi yang dilakukan sekelompok orang itu terkait masa jabatan ketua koperasi yang sudah habis. Namun mereka tidak terima kepengurusan koperasi yang baru," jelas Sri.

 

Sebagai petani, pihaknya menyayangkan aksi para pelaku yang anarkis karena secara beringas tega menyerang kaum anak-anak dan perempuan.

Menurut data pihak Dinas Kesehatan Kampar, terdapat 14 orang terdiri perempuan dan anak-anak yang ikut terluka. Bahkan para pelaku ini tidak segan-segan menyerang perempuan 59 tahun. (*)