Pakai Helikopter, BKSDA Lepasliarkan Kembali Harimau Sumatera ke Habitatnya

Petugas BKSDA Jambi menyiapkan kerangkeng yang berisi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) jantan saat persiapan pelepasliaran di Bandara Muara Bungo, Bungo, Jambi, Selasa (31/5/2022)

Riaubisa.com - Usai menjalani perawatan, seekor harimau Sumatera, Panthera tigris Sumterae jantan usia 10 tahun dilepasliarkan kembali ke habitat di kawasan Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat atau TNKS, Jambi.

Diketahui kalau harimau tersebut masuk perangkap BKSDA Jambi, beberapa tahun yang lalu.

"Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) bersama Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan pelepasliaran harimau sumatera ( Panthera tigris sumatrae) kembali ke habitatnya di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat, kata Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh, seperti dilansir dari ANTARA.

Pelepasliaran menggunakan helikopter yang dipimpin Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat dan Kepala Balai KSDA Jambi.

Pada 21 April 2022, Balai KSDA Jambi telah menyelamatkan satu individu Harimau Sumatera berjenis kelamin jantan dengan perkiraan usia 8-10 tahun di Desa Nalo Gedang , Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin.

Harimau dirawat di Tempat Penyelamatan Satwa ( TPS ) BKSDA Jambi di Desa Mendalo Darat.

Pada 22 April 2022 dilakukan pemeriksaan fisik yang diketahui harimau itu memiliki berat badan 110 kg, panjang keseluruhan 217 cm , panjang taring atas 6,2 cm serta panjang taring bawah 3,5 cm.

Selama perawatan harimau itu selanjutnya diberi vitamin, antibiotik, dan antiparasitic, serta dilakukan pengambilan sampel darah, feses, rambut untuk pemeriksaan laboratorium yang hasilnya satwa dinyatakan sehat dan hasil analisis fisik usia diperkirakan 8-10 tahun.

Selama kurang lebih 40 (empat puluh) hari berada di TPS Balai KSDA Jambi, harimau mendapatkan perawatan intensif berupa pemberian pakan hidup secara rutin dan terjadwal seperti ayam, kelinci dan kambing dengan total 370,4 kilogram. 

Pemilihan lokasi pelepasliaran harimau sumatera ini di Taman Nasional Kerinci Seblat, berdasarkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat bersama dengan Flora Fauna Internasional (FFI) .

Harimau sumatera ini diselamatkan dari lokasi yang merupakan penyangga kawasan TNKS , yang merupakan bagian dari ekosistem lansekap Kerinci Seblat. Jadi kegiatan ini merupakan upaya menyelamatkan dan mengembalikan lagi satwa harimau ke habitat yang lebih aman, kata Rahmad Saleh.

Hasil dari survey ini disimpulkan bahwa kawasan ini merupakan habitat alami penting bagi harimau sumatera dengan luasan mencapai 1,4 juta ha dan berdasarkan kajian density (perhitungan statistik) data populasinya adalah 0,91/100 km², sehingga jika dikonversi terdapat sekitar 126 individu sedangkan berdasarkan tangkapan langsung camera trap terdapat 88 individu yang telah teridentifikasi.

 

Setelah melakukan pelepasliaran pihak Kepala Balai KSDA Jambi, Rahmad Saleh menyampaikan bahwa pelepasliaran satwa ini menjadi salah satu langkah aktif pemerintah dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang merupakan kekayaan Bangsa Indonesia dan kami mengajak semua pihak berpartisipasi dan berperan aktif dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati. (*)